Loading...

Mengaku Kekurangan Dana Kampanye, Sandiaga Berharap Ada Donatur Besar



Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno mengaku kekurangan dana untuk kampanye di 5 bulan jelang Pilpres 2019. Kekurangan dana itu terutama untuk sektor alat peraga kampanye, dikarenakan namanya masih belum dikenal di sejumlah daerah.
Hal itu disampaikan Sandiaga, saat setelah dirinya meresmikan posko Komunitas Teman Sandi di Pasteur, Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).
Sandiaga mengakui penggalangan dana banyak terkendala. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya dukungan dari donatur skala besar.
“Iya ini problem di pedesaan itu gak ada poster kami. Banyak yang ngadu di pelosok gak ada. Saya ini lagi pontang panting nyariin karena gak bisa,” kata Sandi.
“Masih banyak yang belum kenal saya. Saya butuh poster di daerah-daerah. Kalau ada uang lebih akan fokus untuk cetak APK,” imbuh Sandi.
Menurut Sandi, alokasi untuk alat peraga kampanye bisa menghabiskan sampai 30 persen dari total biaya sosialisasi di masa kampanye. Anggaran terpisah pun harus disiapkan untuk distribusinya.
Selama sisa kampanye berjalan, pasangan Prabowo Subianto di Pilpres ini mengaku akan menghitung ulang penggunaan anggaran yang ada. Meski tidak menyebut angka secara pasti, namun pola paket hemat yang digunakan dalam keikutsertaannya dalam Pilpres 2019, akan berubah menjadi paket hemat sekali (sangat hemat).
“Tinggal lima bulan (menjelang pemilihan), pontang-panting nyari. Ini lagi dihitung lagi. Bendahara saya akan panggil dan dihitung kembali,” terang Sandi.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi melaporkan dana kampanye guna kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 31,7 miliar.
Dana tersebut digunakan sejak 23 September sampai 22 Oktober 2018 untuk kampanye. Dana terbesar disumbang oleh cawapres Sandiaga Uno sebesar Rp 25,567,238,239.
Terbesar kedua, disumbangkan dari capres Prabowo Subianto sebanyak Rp 3,761,439,000 . Lalu partai Gerindra menyumbang Rp 1,389,942,500 miliar. Kemudian suntikan dari perorangan sebanyak Rp 10,050,000 dan kelompok Rp 2,570,000.
Kubu Prabowo-Sandi juga merinci total pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 16,927,997,796. Biaya tersebut dipakai untuk pertemuan tatap muka Rp 1,838,907,221, pertemuan terbatas Rp 14,225,764, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye pemilihan dan peraturan perundangan sebesar Rp 14,703,161,700, serta operasional lain lain senilai Rp 283,778,657.
Dana kampanye juga dikeluarkan untuk pengeluaran dana modal dengan total biaya Rp 87,894,454, pembelian peralatan Rp 37,894,454, dan pengeluaran modal lain-lain Rp 50.000.000.
Dalam kesempatan itu pun, Sandiaga mencoba untuk meluruskan spekulasi yang berkembang terkait pemasangan poster bergambar Joko Widodo dengan pakaian raja di daerah Banyumas. Sejumlah politisi, khususnya dari kubu lawan menganggap hal itu dibuat oleh pihaknya dengan tujuan menjatuhkan citra.
“Kenyataan aja ya. Poster sendiri aja kita gak bisa cetak apalagi poster orang lain. Kita gak punya dana sama sekali. Tanggal 20 ke atas kita kesulitan dana, kita secara ofisial akan ngomong kita kesulitan dana,” kata Sandi.
“kita perlunya poster kami bukan orang lain. Daripada black kampanye seperti itu,” tambahnya.

0 Response to "Mengaku Kekurangan Dana Kampanye, Sandiaga Berharap Ada Donatur Besar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Loading...