Merasa Dibohongi, Prabowo Perintahkan Lembaga Survei Pindah Negara Lain
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyindir sejumlah lembaga survei yang telah merilis hasil hitung cepat (quick count) Pemilu 2019.
Dia menilai saat ini rakyat sudah tidak bisa dibohongi dengan hasil quick count lembaga survei.
"Rakyat Indonesia tidak bisa dibohongi dan tidak mau dibohongi lagi," kata Prabowo yang disambut pekikan takbir oleh pendukungnya dalam acara syukuran kemenangan yang digelar di depan kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).
Prabowo kemudian menanyakan kepada massa pendukungnya, percaya atau tidak kepada sejumlah lembaga survei saat ini.
"Saudara-saudara, lembaga survei abal-abal percaya enggak?" tanya Prabowo
"Tidak" jawab pendukungnya.
Jawaban massa itulah, kata Prabowo, membuktikan bahwa rakyat sudah tidak percaya dengan hasil dari lembaga survei. Prabowo lantas meminta para lembaga survei tersebut pindah ke negara lain.
"Hei tukang-tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian harus pindah ke negara lain. Mungkin kau bisa pindah ke Antartika. Hei lembaga survei tukang bohong, kau bisa bohong-bohongi pinguin di Antartika," tutur Prabowo.
Prabowo juga meminta kepada pendukungnya untuk bersuara bahwa tidak mendapatkan uang untuk menghadiri acara syukuran kemenangan.
"Saya bertanya pada kalian semua, kalian dikasih uang enggak ke sini? Sekali lagi, di sini ada televisi-televisi, biar denger suara rakyat," kata Prabowo.
Diketahui, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim telah memenangkan Pilpres 2019. Berdasar real count internal yang dilakukan di 320.000 TPS, Prabowo mengklaim meraih 62 persen. Sementara hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei menempatkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo-Sandi.
0 Response to "Merasa Dibohongi, Prabowo Perintahkan Lembaga Survei Pindah Negara Lain"
Post a Comment