Fahri Hamzah: Jangan Pimpin Kami Lagi Pak Jokowi, Berhentilah!
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) ambil sikap terkait kasus dugaan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet.
Tak hanya soal Ratna, Fahri juga meminta Jokowi merespons kasus-kasus persekusi terhadap kegiatan diskusi maupun demonstrasi yang dilakukan selama ini.
“Wahai presiden Jokowi yang ingin maju sekali lagi, keluarkan sepatah kata, apa sikap saudara terhadap persekusi diskusi, persekusi terhadap demokrasi dan penganiayaan kepada perempuan berumur 70 tahun yang pingsan dan hampir mati gara-gara kedatangan preman yang kita tidak tahu datang dari mana,” kata Fahri dalam acara ‘Solidaritas Demokrasi untuk Ibu Ratna Sarumpaet’ di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Fahri mendesak Jokowi bersikap terkait kasus penganiayaan yang menimpa Ratna di luar masalah bencana gempa dan tsunami yang menghantam Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah. Fahri menyebut Ratna adalah seorang aktivis pembawa nyala api demokrasi.
“Ini ada seorang yang membawa nyala api demokrasi mengalami penganiayaan dan persekusi. Kita ingin presiden mengeluarkan sepatah kata tentang ini,” ucapnya.
“Apabila dia tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun, maka dia durhaka terhadap ibu pertiwi dan dia tidak layak menjadi pemimpin negeri ini,” lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Fahri menilai, kasus penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet menjadi momentum penolakan terhadap pemimpin yang tak berani bersuara atas ancaman demokrasi. Fahri menegaskan ancaman kepada kebebasan berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat secara lisan maupun tulisan adalah pengkhianatan terhadap konstitusi dan demokrasi.
“Ini adalah momen penolakan bahwa bangsa Indonesia tidak bisa dipimpin dengan cara seperti ini. Dengan begitu, saya katakan, berhentilah kau Jokowi, kau jangan pimpin kami lagi,” tegasnya.
Selain Fahri, hadir dalam acara ‘Solidaritas Demokrasi untuk Ibu Ratna Sarumpaet’ itu antara lain aktivis ’74 Hariman Siregar, mantan Kapolda Metro Jaya Komisaris Jenderal (Purn) Nugroho Djayusman, Ketua DPP Gerindra Habiburokhman, Ketua DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Juga politikus PKS Mardani Ali Sera, Syahganda Nainggolan, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak, hingga Eggi Sudjana.
Bajingan betul penganiaya Ratna
Sebelumnya, Fahri Hamzah juga melontarkan kecamannya atas penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. Dia menyebut tindakan itu sebagai biadab.
“Saya terus terang agak terpukul dengan, mohon maaf ya, perempuan tua umur 70 tahun ada yang mukul sampai kayak gitu. Menurut saya biadab itu,” kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Fahri tidak mau menduga-duga apa motif di balik penyerangan terhadap Ratna. Yang pasti, dia menilai tindakan tersebut tidak berkeprimanusiaan dan dilakukan oleh bajingan.
Oleh sebab itu, Fahri mendesak Kepolisian segera mengusut tuntas kasus itu tanpa perlu menunggu laporan dari Ratna.
“Kejar orangnya, siapa orangnya. Itu pasti bajingan betul orang itu. Mesti dikejar itu,” tegasnya.
Fahri juga menilai penganiayaan terhadap Ratna bisa menjadi ancaman terhadap kebebasan dalam berdemokrasi jika kepolisian lambat menangani kasus tersebut. Dia khawatir tindakan serupa akan dialami oleh pihak lain yang vokal dalam berpendapat, termasuk dirinya.
“Mengerikan sekali kejadian ini menurut saya. Ini adalah ancaman bagi kita semua,” ucapnya.
Fahri mengaku takut jika polisi tidak menangkap pelaku yang menganiaya Ratna dengan cepat, maka teror serupa akan menimpa warga yang kritis terhadap keadaan terkini.
“Kalau tidak, teror semacam ini akan terus berlangsung kepada orang-orang yang suka berbicara, saya nih kalau kayak begini juga termasuk dari ancaman terlepas siapa yang saya kritik,” katanya.
0 Response to "Fahri Hamzah: Jangan Pimpin Kami Lagi Pak Jokowi, Berhentilah!"
Post a Comment